SISTEM
BISNIS
AMERIKA
SERIKAT DAN INDONESIA
Sebuah metode prosedur atau proses yang digunakan sebagai pengiriman mekanisme untuk menyediakan barang-barang tertentu atau jasa kepada pelanggan . Sistem bisnis adalah
sederetan aturan, prosedur, metode dan alur data dan proses yang ada dalam
suatu unit bisnis. Sistem yang baik akan memungkinkan sebuah bisnis dapat
beroperasi secara institusional, tanpa ketergantungan dengan orang-orang
tertentu dalam organisasi bisnis yang bersangkutan.
Tujuan bisnis :
Prospek
memperoleh laba : selisih antara pendapatan dan pengeluaran bisnis yang mendorong orang untuk membuka dan memperluas bisnis.
Laba
mengimbali pemilik untuk mengambil resiko yang tercakup dalam menginvestasikan
uang dan waktu mereka.
Bisnis
memproduksi sebagian besar barang dan jasa yang dikonsumsi orang dan
mempekerjakan banyak orang.
1.
Tipe Sistem Perekonomian
Amerika
Bentuk bisnis Amerika telah beberapa
kali berevolusi selama beberapa abad ini, yaitu Revolusi industri yang timbul pada pertengahan abad
ke-18, menciptakan adanya sistem pabrik
yang membuat bahan dan pekerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dalam
jumlah besar dan mesin-mesin baru yang dibutuhkan untuk produksi massal
berkumpul dalam satu tempat. Abad ke-19 menjadi solusi peningkatan wirausahawan
dalam skala besar, dan bisnis Amerika Serikat menganut filosofi laissez-faire.
Laisses-faire adalah prinsip yang menyatakan bahwa pemerintah
hendaknya tidak mencampuri perekonomian melainkan harus membiarkan bisnis
berlaku tanpa adanya regulasi. Hasil dari perkembangan perusahaan dan peningkatan
sistem produksi tersebut harus dibayar dengan hilangnya kebebasan pekerja.
Hasil dari perkembangan
perusahaan dan peningkatan sistem produksi tersebut harus dibayar dengan hilangnya kebebasan pekerja.
Seiring hilangnya kebebasan
pekerja, maka terjadilah perubahan era yang dinamai era produksi. Era produksi menjadi solusi bangkitnya serikat buruh
dan dimulainya regulasi oleh pemerintah.
Pada tahun 1950-an dan
1960-an, timbul lagi era baru yang disebut era pemasaran. Di era ini, produsen barang
dan jasa mulai mencari tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan
dan kemudian menyediakannya.
Pada tahun 1980-an, muncul
fenomena ekonomi global. Yang menyebabkan adanya perbaikan dalam sistem
komunikasi dan transportasi.
Perbaikan tersebut menular
kepada metode internasional yang lebih efisien dalam pembiayaan, produksi,
distribusi, dan pemasaran produk dan jasa secara bersama-sama.
Dengan adanya perbaikan
tersebut, maka muncul satu era yang dipicu oleh internet. Era tersebut dinamai era informasi.
Perkembangan dalam era ini
memberikan dorongan dalam perdagangan di semua sektor ekonomi, khususnya di
bidang jasa.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sebagai
berikut.
§
Seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada
masyarakat.
§
Masyarakat bebas berusaha, berinovasi, dan
berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi.
§
Hak milik perorangan diakui.
§
Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba
sebesar-besarnya (profit oriented).
§
Keikutsertaan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat
dibatasi.
§
Adanya persaingan antarpengusaha dalam mengejar
keuntungan.
§
Harga-harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan
pasar.
Dengan ciri-ciri di atas maka sistem ekonomi liberal memiliki kebaikan dan
keburukan. Kebaikan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut.
§
Adanya kebebasan berusaha, berinovasi, dan
berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi.
§
Persaingan antarpengusaha mendorong kemajuan
teknologi.
§
Hak milik perorangan diakui.
Adapun keburukan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut.
§
Bisa menimbulkan penindasan (eksploitasi) oleh manusia
kepada manusia.
§
Adanya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin karena
tidak adanya pemerataan pendapatan.
§
Banyak timbul praktik monopoli yang
merugikan masyarakat.
Indonesia
Perkembangan sistem perekonomian
Indonesia
Sejak negara Republik Indonesia
berdiri, sudah banyak tokoh negara yang telah merumuskan perekonomian yang
tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun kelompok. Sebagai
contoh bung hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide bahwa dasar
perekonomian indonesia sesuai dengan cita – cita tolong menolong. Demikian juga
dengan tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumtro Djojohadikusumo, dalam
pidatonya di negara Amerika pada tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita –
citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi telah disepakati suatu bentuk
ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasila yang didalamnya
mengandung unsur yang disebut demokrasi pancasila.
Meskipun awal perkembangan
perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan
mungkin “campuran” namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan
etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan
tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dala perekonomian
Indonesia.
Setelah orde baru, mulai
dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan rakyat indonesia. Para wakil
rakyat sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum
dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem
demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.
a. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi
Berikut ini
ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Warga negara memiliki kebebasan dalam
memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
3) Hak milik perorangan diakui dan
pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
4) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi
setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum.
5) Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara.
b . Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi
Selain memiliki
ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal negatif .
1) Sistem free fight liberalism, yaitu
sistem persaingan bebas yang dapat menumbuhkan eksploitasi
2) Sistem etatisme, di mana negara
beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan
potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3) Persaingan tidak sehat dan pemusatan
kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.
Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :
1. Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu
kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi
kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya
jurang pemisah si kaya dan si miskin.
2. Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah
yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi masyarakat untuk
berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja
3. Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan
ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain
pada konsumen untuk tidak mengikuti keingian sang monopoli. Disini konsumen
seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.
2.
Pendapatan Perkapita Amerika Serikat dan Indonesia
Tahun
|
Income Perkapita (US$)
|
2006
|
1.660,00
|
2007
|
1.946,00
|
2008
|
2.271,20
|
2009
|
2.590,10
|
2010
|
3.004,9
|
2011
|
3.550,00
|
Tahun
|
Income Perkapita Indonesia
|
2006
|
46,240
|
2007
|
46,840
|
2008
|
47,660
|
2009
|
46,330
|
2010
|
47,140
|
3.
Kebudayaan dan Etika Bisnis Amerika Serikat dan
Indonesia
Orang Amerika bekerja sangat struktural.
Pemimpinnya menyukai hal yang terorganisasi dengan baik dan mempunyai rencana
yang baik. Pemimpin selalu membuat panduan mengenai hal-hal apa saja yang
dilakukan sebelum, saat dan sesudah sebuah pekerjaan/proyek. Pemimpin juga
menyiapkan seluruh template yang diperlukan dari awal hingga akhir proses.
Setiap karyawan harus mengikuti panduan tersebut sehingga setiap karyawan akan
melalui proses yang sama. Hal ini juga memudahkan setiap karyawan dalam
melakukan pekerjaannya serta dapat lebih terlihat kemajuan di setiap tahapan
sebuah proyek. Disamping itu, akan lebih mudah bagi karyawan lain untuk
melanjutkannya proyek tersebut apabila yang bersangkutan berhalangan karena
semuanya teratur sesuai panduan yang ada serta terdokumentasi.
Pemimpin di Amerika juga sangat team-work oriented. Apabila mereka memiliki proyek, mereka akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan tim yang mungkin terlibat dalam proyek tersebut. Mereka akan duduk bersama mendiskusikan bagaimana mereka akan mengeksekusi proyek tersebut dan juga menentukan time frame-nya. Pada saat proyek tersebut berjalan mereka akan mengevaluasi kemajuan yang telah mereka buat di setiap tahapannya.
Dapat dilihat ciri khas orang Amerika cenderung practical personal. Mereka bukan tipe analisis. Mereka tidak banyak menghabiskan waktu untuk menganalisa sesuatu tetapi cenderung untuk segera mempraktekkannya dan membuat berbagai rencana/tindakan antisipasi apabila yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan. Namun hal ini tidak berarti tidak melakukan analisis dan persiapan dengan baik.
Indonesia kiranya harus belajar akan hal ini. Belajar untuk melakukan pekerjaan secara terstruktur dan baik. Belajar bahwa panduan dan template yang disiapkan sebelum proyek dimulai sangat penting. Semua hal itu dapat membantu untuk lebih fokus dalam mencapai target pekerjaan.
Ciri khas lain dari karakter orang Amerika adalah pemimpin selalu berusaha membuat tim kerjanya bisa menggunakan waktu dengan efektif karena buat mereka waktu adalah sesuatu yang berharga. Mereka sangat disiplin dan selalu membuat perencanaan untuk semua kegiatannya.
Pemimpin di Amerika juga sangat team-work oriented. Apabila mereka memiliki proyek, mereka akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan tim yang mungkin terlibat dalam proyek tersebut. Mereka akan duduk bersama mendiskusikan bagaimana mereka akan mengeksekusi proyek tersebut dan juga menentukan time frame-nya. Pada saat proyek tersebut berjalan mereka akan mengevaluasi kemajuan yang telah mereka buat di setiap tahapannya.
Dapat dilihat ciri khas orang Amerika cenderung practical personal. Mereka bukan tipe analisis. Mereka tidak banyak menghabiskan waktu untuk menganalisa sesuatu tetapi cenderung untuk segera mempraktekkannya dan membuat berbagai rencana/tindakan antisipasi apabila yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan. Namun hal ini tidak berarti tidak melakukan analisis dan persiapan dengan baik.
Indonesia kiranya harus belajar akan hal ini. Belajar untuk melakukan pekerjaan secara terstruktur dan baik. Belajar bahwa panduan dan template yang disiapkan sebelum proyek dimulai sangat penting. Semua hal itu dapat membantu untuk lebih fokus dalam mencapai target pekerjaan.
Ciri khas lain dari karakter orang Amerika adalah pemimpin selalu berusaha membuat tim kerjanya bisa menggunakan waktu dengan efektif karena buat mereka waktu adalah sesuatu yang berharga. Mereka sangat disiplin dan selalu membuat perencanaan untuk semua kegiatannya.
Kepemimpinan Amerika yang demokratis membuat
mereka terbiasa menghargai setiap pendapat bawahannya. Hal ini membuat para
karyawan menjadi sangat ekspresif dan aktif dalam menyampaikan ide dan opininya
dan sebaliknya para pemimpinnya juga sangat terbuka dengan ide dan opini
karyawannya dan lebih mudah menerima perbedaan. Ketika mereka memiliki sesuatu
yang ingin disampaikan atau rasakan mereka akan menyatakannya secara langsung
(straight to the point). Bagi mereka lebih baik berterus terang diawal
sekalipun untuk hal yang terburuk, agar mereka dapat memikirkan tindakan
antisipasinya atau mencari alternatif rencana lainnya.
Orang Amerika memiliki etos kerja yang
berbeda dengan kebanyakan orang di Indonesia. Mereka bekerja keras sungguh –
sungguh dan terus – menerus. Kepemimpinan Amerika terbiasa bekerja cepat untuk
menyelesaikan segala sesuatunya. Bagi mereka kemalasan adalah musuh utama.
4.
Kesimpulan
Sistem bisnis dapat diartikan sebagai urutan / tahapan sistematis yang
terdiri dari komponen – komponen yang saling berinteraksi dalam memproduksi
barang/jasa untuk mememnuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari – hari.
Elemen –
elemen dalam sistem bisnis meliputi : konsep bisnis, faktor produksi (modal,
material, SDM, dan skill), tipe sistem ekonomi, demand and supply, kompetisi
perusahaan dan perkembangan bisnis dalam pasar ekonomi.
Sistem
bisnis yang dijalankan oleh Indonesia ternyata memiliki perbedaan dengan sistem
bisnis di luar negeri, yang dalam makalah ini sebagai pembanding adalah Amerika
Serikat.
Adapun
perbedaan – perbedaannya dapat dilihat dari segi :
1.
Tipe sistem
perekonomian
2.
Pendapatan
per kapita
3.
Kebudayaan
dan etika bisnis
No comments:
Post a Comment